Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.109 merupakan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sedangkan 680 formasi merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
"Usulan tersebut berasal dari berbagai dinas di Surabaya, sudah kami himpun semuanya sehingga ketemulah angka itu," katanya.
Ia juga memastikan bahwa formasi CPNS akan dialokasikan untuk tenaga teknis dan tenaga kesehatan (nakes). Sedangkan sebagian dari PPPK merupakan tenaga pengajar (guru).
"Untuk rincian detailnya akan disampaikan nanti. Sekarang sudah kami usulkan kepada pemerintah pusat. Insyaallah perkiraan akhir bulan Mei pengumuman lengkapnya," kata Ira.
Ira mengungkapkan, jumlah kebutuhan nakes berdasarkan rekrutmen ASN tahun ini di antaranya untuk kebutuhan RSUD Surabaya Timur yang rencananya akan beroperasi tahun ini. Fasilitas Kesehatan (faskes) tersebut akan menambah pelayanan kesehatan di Kota Pahlawan.
"Kalau usulan tahun 2023 memang belum ada yang untuk RS Surabaya Timur. Tapi di tahun ini, mulai ada rekrutmen untuk RS Surabaya Timur," katanya.
Sedangkan untuk kebutuhan tenaga pengajar akan memenuhi kekurangan tenaga pengajar yang ada di SD dan SLTP. Pasalnya, di SD dan SLTP itu banyak yang kekurangan guru kelas maupun guru mata pelajaran.
"Kami sudah koordinasi dengan BKD. Harapannya, bisa segera terpenuhi tahun ini sehingga peningkatan pendidikan bisa dimaksimalkan," kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh.
Ia juga sangat bersyukur karena formasi untuk tenaga pengajar atau guru masih sangat diperhatikan di rekrutmen CASN tahun ini. Ia berharap, kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh para guru yang selama ini sudah mengabdi di sekolah-sekolah di Surabaya.
“Semoga kesempatan yang luar biasa ini bisa menambah semangat kita untuk terus mendidik generasi bangsa ke depannya,” pungkasnya. (*)Source : surabaya.go.id