SILOGISME
MACAM - MACAM PENARIKAN KESIMPULAN DENGAN MODUS
Kita ketahui ya teman" Kalau ada 3 jenis Modus:
- Modus Ponens
- Modus Tollens
- Modus silogisme
MODUS PONENS
Dalam modus Ponens ini temen", memiliki rumus
P -> Q (Tanda -> berarti "Jika... Maka... ")
P
-----------------
Q
Langsung kita ke contohnya
- Jika saya makan (P), maka saya kenyang (Q)
- Saya makan (P)
Kesimpulan: Saya kenyang
dalam modus Ponens ada beberapa case yg biasa & akan kita hadapi, diantaranya:
Case 1: dimana premis dalam bentuk implikasi (Jika... Maka...), nah jika premis 1 ini sudah dalam bentuk implikasi, maka kita bisa langsung menggunakan rumus untuk mengambil kesimpulan ya temen". Cus ke contoh ya:
- Jika hari ini hujan (P), maka saya memakai payung (Q)
- Hari ini hujan (P)
Kesimpulan: Saya memakai payung (P)
Case 2: dimana premis dalam bentuk kalimat berkuantor. Ada case dimana Premis 1 ternyata menggunakan kalimat berkuantor, maka kita harus ubah dulu menjadi kalimat implikasi (Jika... Maka...), dengan contoh:
- Semua peserta bimbel (P) belajar silogisme (Q) = Jika peserta bimbel (P), maka belajar silogisme (Q)
- Candra adalah peserta bimbel (P)
Kesimpulan: Candra belajar silogisme
MODUS TOLLENS
Rumus:
P -> Q
~Q
-----------
~P
Contohnya ini ya temen":
- Jika Fitri mengunjungi museum pahlawan maka Pandu mengunjungi perpustakaan umum (P -> Q)
- Pandu tidak mengunjungi perpustakaan umum (~Q)
Kesimpulan: Fitri tidak mengunjungi museum (~P)
Oke kita lanjut ke latihan
jawabannya silahkan jawab/diskusikan masing" :
Soal 1
- Jika Fitri mengunjungi museum pahlawan, maka Pandu mengunjungi perpustakaan umum
- Fitri mengunjungi museum pahlawan
Soal 2
- Semua pegawai yang rajin tidak akan membolos kerja
- Alif pegawai yang rajin
Sama dengan hal modus Ponens, modus Tollens ini juga memiliki case seperti di bawah ini temen":
Case 1: Premis dalam bentuk implikasi, maka langsung menggunakan rumus
Contoh:
- Jika hari ini hujan, maka saya memakai Payung
- Hari ini saya tidak memakai payung
Kesimpulan: Hari ini tidak hujan
Case 2: Premis dalam bentuk kalimat berkuantor. Jika premis 1 menggunakan bentuk kuantor, maka ubah dulu menjadi kalimat implikasi ya temen"
Contoh:
- Semua peserta bimbel belajar silogisme
- Candra tidak belajar silogisme
Implikasi premis 1: Jika peserta bimbel, maka belajar silogisme
Kesimpulan: Candra bukan peserta bimbel
MODUS SILOGISME
Rumus:
P -> Q
Q -> R
-------------
P -> R
Contoh:
- Jika fitri mengunjungi museum pahlawan (P), maka Pandu mengunjungi perpustakaan umum (Q)
- Jika Pandu mengunjungi Perpustakaan umum (Q), maka Rahmat mengunjungi pusat kebugaran (R)
Kesimpulan: Jika Fitri mengunjungi museum pahlawan, maka Rahmat mengunjungi pusat kebugaran (P -> R)
SILOGISME
Modus Silogisme
Case 1: Premis dalam bentuk implikasi. Jika premis 1 & 2 sudah dalam bentuk implikasi, maka kita langsung menggunakan rumus ya temen"
Contoh:
- Jika hari ini hujan, maka saya memakai Payung (P -> Q)
- Jika saya memakai payung, maka saya memakai sepatu boot (Q -> R)
Kesimpulan: Jika hari ini hujan, maka saya memakai sepatu boot. (P -> R)
Case 2: Premis dalam bentuk kalimat berkuantor. Jika kedua premis atau salah satu premis menggunakan bentuk kuantor, maka kita ubah dulu menjadi kalimat implikasi ya teman"
Contoh:
- Semua peserta bimbel belajar silogisme
- Semua yang belajar silogisme mempelajari kalimat berkuantor
Implikasi premis 1: Jika peserta bimbel, maka belajar silogisme (P -> Q)
Implikasi premis 2: Jika belajar silogisme, maka mempelajari kalimat berkuantor (Q -> R)
Kesimpulan: Semua peserta bimbel mempelajari kalimat berkuantor.
Atau setara dengan: Jika peserta bimbel, maka mempelajari kalimat berkuantor. (P -> R)