Pendaftaran sekolah kedinasan tahun 2021 akan ditutup pada 30 April. Berdasarkan data terakhir Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) per 28 April 2021, tercatat 245.188 pelamar sudah membuat akun SSCASN Dikdin dan 164.667 sudah memilih sekolah kedinasan yang diminati. Namun yang sudah menyelesaikan proses pendaftaran masih sebanyak 115.709 pelamar.
Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Andi Rahadian mengatakan, calon pelamar masih memiliki waktu untuk membuat akun SSCASN, melengkapi data dan dokumen persyaratan serta menyelesaikan proses pendaftaran.
“Masih ada waktu untuk mendaftar sampai 30 April 2021 pukul 23.59 WIB. Bagi yang belum membuat akun atau pun belum menentukan sekolah dapat segera menuntaskan pendaftaran sampai tahap akhir,” ujar Andi di Jakarta, Kamis (29/04).
Pendaftaran sekolah kedinasan tahun 2021 telah dibuka sejak 9 April 2021 kemarin. Untuk mendaftar, calon pelamar terlebih dahulu harus membuat akun SSCASN di portal dikdin.bkn.go.id. Selanjutnya pelamar melengkapi data-data di formulir pendaftaran sekaligus memilih sekolah kedinasan dan formasi yang ingin dilamar. “Pelamar hanya dapat memilih satu dari 29 sekolah kedinasan yang membuka pendaftaran,” jelas Andi.
Kemudian pelamar mengunggah dokumen persyaratan sesuai dengan ketentuan instansi yang dilamar. Andi mengingatkan kepada pelamar agar teliti dan mengecek kembali data-data dan dokumen sebelum mengakhiri proses pendaftaran. “Sebelum submit, pastikan semua data dan dokumen sudah sesuai. Cek kembali apakah yang sudah diisi dan diunggah sesuai dengan ketentuan persyaratan,” imbaunya.
Untuk mengetahui alur pendaftaran sekolah kedinasan 2021, pelamar dapat mengunduh Buku Petunjuk Pendaftaran Dikdin 2021 pada tautan https://dikdin.bkn.go.id/alur . Bagi pelamar yang memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi layanan helpdesk daring Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui tautan https://helpdesk.bkn.go.id/dikdin/home. Terkait syarat-syarat pendaftaran lainnya dapat dilihat pada laman masing-masing instansi/sekolah kedinasan.
Tidak lupa Andi mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya pelamar sekolah kedinasan agar waspada terhadap praktik penipuan/percaloan yang kerap muncul saat penerimaan sekolah kedinasan. Proses seleksi dilakukan dengan Computer Assisted Test (CAT) yang dipastikan transparan dan akuntabel. "Jangan mudah percaya terhadap pihak-pihak yang menjanjikan kelulusan menjadi mahasiswa atau taruna sekolah kedinasan,” tandasnya. (del/HUMAS MENPANRB)
Source : BKN